Kamis, 30 Mei 2013

Artikel sesuai tema

Asal-Usul Gunung Bromo


          Dahulu kala hiduplah seorang gadis yang bernama Rara Anteng. Ia adalah gadis yang cantik, pendiam, dan  baik hati. Disebelah desanya ada seorang pemuda yang tampan, gagah, dan pemberani bernama Joko Seger. Mereka bertemu saat mereka berada dihutan. Rara Anteng sedang mencari kayu bakar dan Joko Seger sedang berburu hewan yang berada di hutan tersebut. Ketika itu Joko Seger jatuh cinta dalam pandangan pertama itu.Ia segera berniat menikahi Rara Anteng, begitu pula rasa dari Rara Anteng. Ia suka kepada Joko Seger karena kegagahannya. Tetapi sebelum Rara Anteng dinikahi Joko Seger, banyak pria yang naksir. Maklum, kecantikannya sangat alami sebagaimana Dewi. Di antara pelamarnya, terdapat Kyai Bima, penjahat sakti. Rara Anteng tidak bisa menolak begitu saja lamaran itu. Ia menerimanya dengan syarat, Kyai Bima membuatkan lautan di atas gunung dan selesai dalam waktu semalam.
          Kyai Bima menyanggupi persyaratan tersebut dan bekerja keras menggali tanah untuk membuat lautan dengan menggunakan tempurung (batok) yang bekasnya sampai sekarang menjadi Gunung Bathok, dan lautan pasir (segara wedhi) terhampar luas di sekitar puncak Gunung Bromo. Untuk mengairi lautan pasir tersebut, dibuatnya sumur raksasa, yang bekasnya sekarang menjadi kawah Gunung Bromo.
Rara Anteng cemas melihat kesaktian dan kenekatan Kyai Bima. Ia segera mencari akal untuk menggagalkan minat Kyai Bima atas dirinya. Ia pun menumbuk jagung keras-keras seolah fajar telah menyingsing, padahal masih malam. Mendengar suara orang menumbuk jagung, ayam-ayam bangun dan berkokok. Begitu pula burung. Kyai Bima terkejut. Dikira fajar telah menyingsing. Pekerjaannya belum selesai. Kyai Bima lantas meninggalkan Bukit Penanjakan. Akhirnya Joko Seger dan Rara Anteng menikah.


          Hal hal yang ada dalam cerita itu menjadi tempat-tempat wisata para turis agar dapat mengetahui sejarah gunung bromo.

1 komentar: