Sabtu, 17 November 2018

Notulensi Seminar Hasil Pengabdian kepada Masyarakat dalam Lingkup Peranan Perguruan Tinggi dalam Pembangunan Negara Republik Indonesia




Oleh: Menteri Keuangan RI, Ibu Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI, Bapak Eko Putro Sandjojo.

Mahasiswa PKN STAN harus menjaga dirinya dari berita hoax, berita bohong, untuk memperkuat persatuan & kesatuan.

Faktor pecah belah persatuan : kemiskinan & kesenjangan (terutama ada di desa). Pak jokowi menggelontorkan dana desa untuk mendukung kesejahteraan masyarakat desa. Dampaknya berlanjut ke pendidikan. Masih banyak ribuan desa dinyatakan merupakan desa tertinggal. Pendidikan tidak bs dijangkau. Perkembangan otak kurang berjalan maksimal. Yang nantinya berdampak besar pd pengangguran jika tidak segera diatasi. Banyak juga blm ada kantor desa shg menghambat pengucuran dana desa. 2018 terserap dana desa 80%. 
Menteri Desa, PDTT kerjasama dg polisi untuk melancarkan program dana desa. Dana desa tdk bs cair klo hasil audit desa 50% blm diterima inspektorat kabupaten.
Manfaat dana desa itu sangat besar & sangat berpengaruh sekitar peranannya.
Impact program pemerintah :
1. Mengurangi kemiskinan (terutama kemiskinan masy desa)
2. Angka stunting turun dari 37% ke 30%. Kalau terus dipertahankan akan menjadi 0%
3. Pendapatan per kapita masy desa akan naik

Desa itu jadi miskin karena tidak fokus. Penanaman tani tidak banyak.


Itu semua adalah effort pemerintah untuk memajukan negara Indonesia ini yang dimulai dari bagian daerah terkecil yaitu desa. 
Fokus pemerintah untuk 2019 adalah pengembangan SDM masyarakat. Jangan sampai ada yang tertinggal. SDM mrp prioritas. Dimulai dari fokus pendidikan, kesehatan, dan jaminan kesejahteraan masyarakat.
Kedua tentang infrastruktur. Sekarang presiden & pupr melihat perkembangan dan realisasi pembangunan jalan di papua. Dulu dicapai selama 1 minggu sekarang sudah bisa dijangkau dlm waktu 8 jam. Target APBN 2319T. Pembangunan bukan persoalan ada uang atau tidak. Justru tantangannya adalah kefleksibelan negara apabila ada anggaran atau tidak.
Tren2 yg sudah dikembangkan apakah bisa dipertahankan atau bahkan dipertajam lagi.
Siapa yg harus ikut untuk menjaga pembangunan itu bisa real di dalam masyarakat. Pendidikan menentukan kualitas SDM. Makanya dana pendidikan itu besar.
Sosialisasi kesejahteraan tidak hanya cukup dikoarkan ke mahasiswa tapi mahasiswa punya peran sangat penting dalam pembangunan negara ini.

Mahasiswa & pengajarnya punya 3 tridharma PT (pendidikan, penelitian, & pengabdian masyarakat) dimana 3 hal tersebut jika dijalankan dalam satu kayuhan menunjukkan bahwa kualitas pendidikan itu sudah sangat bagus. Peranan PT harus masuk melalui setidaknya salah satu tridharma PT. PT itu bukan hanya sekadar datang lalu pergi & membebani desa karena membuat bingung, tapi seharusnya mendukung pengelolaan keuangan desa yang baiknya seperti apa makanya harus mengorganisir dengan baik tridharma PT.
Negara itu maju klo menata pikiran kita. Banyak yang punya ide dg tujuan bagus tapi mendesain bagaimana caranya supaya terealisasi itu sulit. Disitulah ditentukan siapa yang harus bertanggungjawab dan melakukan kebijakan itu. Mahasiswa itu berperan dan ngomong sesuai data & fakta yang ada yang dibuktikan dengan survey langsung ke lapangan. Kumpulkan data sebanyak2nya dan konklusinya masing2 PT diperdebatkan supaya menjadi kesimpulan dan policy yang efektif, kreatif, rekomendatif dan inovatif.


Upaya yg dilakukan kalian hr ini baik, bagus sekali. Tapi saya ingin mengatakan yg bagus ini baru awal dari perjalanan yg panjang. Untuk menrealkan ide2 atau usulan harus bertindak real juga.

Jadikan ide kreatif untuk melawan penyebar hoax. Jadilah manusia2 yg bs mengisi berbagai macam. 

Jangan hanya menjadi pelaku PT yg puas mjd menara gading di atas. PKN STAN berpotensi menjadi menara gading. Hindari memiliki mental menara gading tapi jadilah kekuatan yg masuk masyarakat mjd meaningfull bukan memprovokasi mereka tetapi memberi solusi atas setiap permasalahan yg ada.

Jadilah mata air yg menjernihkan. -Ibu SMI❤

Tantangan pembangunan telah berubah. Ada dana tp harus bs mengkoneksikan ketiga tridharma PT untuk mewujudkan negara yang berdaulat, adil, dan makmur.


Nb : PT > Perguruan Tinggi

Maaf ya gaes klo banyak kata2 yang disingkat2 dan typo hehe semisal ada yg mau ditanyakan soal notulensiku di atas bisa pm aku 😂


Video full : https://youtu.be/rCtgGUmavhY
Materi seminar : bit.ly/MateriSembadha18

🏢 Gedung G PKN STAN
📆 18 November 2018


Selasa, 13 November 2018

Mencari Kado Ulang Tahun Ke-18




Assalamu'alaikum wr.wb
Salam damai untuk segenap netizen dan keluarganya
Disini, saya ingin menulis diary yang berisi curhatan hati saya haha
Tulisan ini saya dedikasikan untuk saya sendiri :") karena suatu saat apabila saya membacanya jadi teringat kenangan ini ehehe

sebenernya dari kemarin sih saya pengen nulis ini, antara jadi dan gak jadi akhirnya terealisasi di malam ini :) buat kalian yang gabut yang kebetulan nyasar di blog saya ini, terimakasih kalau kalian mau membacanya :D
yups, malam ini tanggal 13 November 2018. Dimana, kemarin adalah tangggal ultah saya ke-18. Sama seperti yang lalu-lalu, tiap ultah rasanya B aja. Bodoamat lah
Tapi untuk tahun ini engga dong. Kenapa? Saya dapet kado spesial pake banget :))

Jadi begini, tanggal 11 Nov malam, ada acara Habib Syech di Tugu Ondel-Ondel Jakarta dalam rangka  memperingati maulid Nabi sekaligus perayaan ultah Syekhermania Jakarta. Seperti biasanya, rombongan anak IMAN PKN STAN ndak pernah absen untuk nonton sekaligus mencari barokah dari sholawatan bersama beliau. Saya sendiri yang sejak dulu ingin tahu dan ingin ikut, baru kali ini bisa hadir. Karena memang sebelumnya saya kuliah gak ngerti siapa itu Habib Syech. (skip) lanjut cerita aja yaa
Nah nah, soal ultah saya sendiri selalu inget dong:v daripada saya mlompong di kosan, saya ikut ke acara Habib Syech itu. Kurleb pukul 20.00 saya dan teman-teman IMAN sampai di stasiun Kemayoran. Kemudian keluar stasiun dan jalan sekitar 1 km menuju tugu ondel-ondel. alhamdulillah kami tidak terlalu telat karena Habib Syech belum datang. setelah ditunggu-tunggu, akhirnya beliau datang juga. sambutan meriah datang dari masyarakat yang hadir. ramai sekali. ah tidak heran.
setelah memasuki acara pembacaan ayat suci Al-Qur'an dan sambutan, tibalah saatnya sholawatan dimulai. sebelum itu, untuk merayakan ultahnya Syekhermania Jakarta, tim hadroh Ahbabul Musthofa menyanyikan lagu Mabruk Alfa Mabruk ketika pemotongan tumpeng.
begini liriknya :

Mabruk alfa mabruk
'alaika mabruk
Mabruk alfa mabruk
'alaika mabruk
Mabruk alfa mabruk
yaumiladik mabruk

selamat hari milad
semoga dapat rahmat
selamat hari milad
semoga dapat rahmat
dari Allahu ahad
hingga hidup selamat

Mabruk alfa mabruk
'alaika mabruk
Mabruk alfa mabruk
'alaika mabruk
Mabruk alfa mabruk
yaumiladik mabruk

selamat ulang tahun
semoga berkah turun
selamat ulang tahun
semoga berkah turun
dari Allah pengampun
sehingga hidup rukun

Mabruk alfa mabruk
'alaika mabruk
Mabruk alfa mabruk
'alaika mabruk
Mabruk alfa mabruk
yaumiladik mabruk

MAA SYAA ALLAH saya menangis ketika mendengarkan lagu itu. sebelum itupun saya sudah menangis. nangis senangis nangisnya. bukan karena sedih, justru saya bahagia sekali waktu itu. entah kenapa rasa senang sekali ini menyelimuti hati saya. berasa lagu itu dinyanyikan untuk saya. alhamdulillah ya Allah terimakasih sudah memberi kenikmatan tiada tara ini saat malam menjelang hari ultah saya. mungkin kalian gak ngerti perasaan ini. mungkin menurut kalian nikmat ini terkesan biasa saja. TAPI TIDAK BAGI SAYA. momen bahagia ini saya rasakan benar-benar dalam. nikmatnya melebihi rasa senangnya anak kecil yang udah keturutan keinginannya. sungguh, hadiah ulang tahun yang paling berkesan bagi saya. ya memang saya tidak diberi kado, tapi saya mencari kado. kado gak harus berbentuk barang kan? seperti kenangan ini misalnya.

yaa begitulah yang ingin saya ceritakan. selebihnya saya simpan sebagai memori kenangan di dalam hati saya. saya menulisnya supaya nanti saya sudah dewasa jadi membuka kembali kebahagiaan ini. karena sejatinya, hanya disimpan tanpa ditulis akan dilupakan. terimakasih sudah membacanya :)

21.19
Jalan Cendrawasih Raya blok A28/1 PJMI
Tangerang Selatan

Sabtu, 10 Maret 2018

Cerita Terpotong Pejuang PKN STAN


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh ^_^
Halo adek-adek, teman-teman, dan mas mbak semua. Apa kabar nih? Hehe semoga sehat selalu yaa ;)
Oke, kali ini saya akan menulis pengalaman saya  plus tips & trik dari saya pribadi dalam menempuh Ujian Saringan Masuk (USM) Politeknik Keuangan Negara (PKN) Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) pada tahun 2017 kemarin sesuai janji saya di medsos dan tulisan di blog saya sebelumnya maupun request dari beberapa adik kelas saya. Sebelum itu, alangkah lebih baik kalau kita saling kenal dulu lah ya hehe karena tak kenal maka tak sayang :D ya masa sih enggak sayang, kan sesama manusia harus saling sayang menyayangi ye kan wkwkw
Nama saya Nurul Hidayah asal Pekalongan dan sekarang alhamdulillah duduk di bangku kuliah semester 2 PKN STAN prodi D3 Akuntansi (saya angkatan 2017). Tulisan saya di bawah ini merupakan pengalaman saya murni yang ikut seleksi USM PKN STAN di Semarang (jadi ada 27 tempat tes yang bisa dipilih peserta). Saya memilih Semarang karena yang terdekat dari Pekalongan adalah Semarang sekaligus di Semarang ada saudara disana. Nah, biar gapake acara molor-molor kuy lanjutkan membaca blog saya tentang pengalaman berjuang masuk PKN STAN di bawah. ;)
Check this out .......
Saya mulai mengenal PKN STAN dari kakak saya yang lolos seleksi masuk PKN STAN tahun 2015. Sekarang, ia adalah mahasiswa tingkat 3 prodi D3 Akuntansi di PKN STAN. Namanya Muhammad Baidarus. Sejak itu, kakak saya jadi ‘terkenal’ di SMA terutama dikenal guru-guru kami (kami satu SMA). Perjuangan saya agar bisa masuk lolos PKN STAN dimulai pada saat kelas 11. Saya mulai ikut Try Out USM PKN STAN yang diselenggarakan organda Ikatan Mahasiswa Pekalongan Batang (IMAKABA). TO ini diadakan pada 28 desember 2015. Kakak saya menjadi salah satu panitianya. Meski belum tau apa-apa tentang jenis soal tes USM, saya mengajak teman-teman di sekolah untuk ikut TO ini. Dan beberapa akhirnya ikut sekaligus membeli buku USM 2016 (padahal lulus sekolah 2017 :v). Setelah acara TO selesai, pengumuman nilai pun keluar di papan pengumuman. Saya mendapat peringkat 29 dari seratus sekian orang. Tetapi, TBI saya tidak lolos nilai mati sehingga saya dinyatakan TIDAK LULUS L(. Pemeringkatan tersebut berdasarkan skor kami masing-masing.
Di pertengahan tahun 2016, barulah saya benar-benar ingin mempersiapkan diri untuk menghadapi USM karena saya sudah kelas 12. Sejak naik kelas 12 ini, saya didorong oleh orangtua saya untuk latihan lari yang merupakan tes tahap 2 di USM. Yap, saya turuti kemauan ortu saya dengan jogging tiap minggu pagi. Porsi awal saya, hanya dapat satu putaran dengan keliling kurang lebih 300 meter. Payah sekali ya? Memang, namanya juga first day latihan. Saya betul-betul merasa capek sekali meski cuma 1 putaran. Itulah slah satu godaan dalam berjuang. Selalu malas melakukannya. Ortu saya selalu memotivasi latihan saya, sehingga tiap minggu berikutnya saya jogging, saya tambahkan 1 putaran. Sampai mendekati UN, saya sudah dapat 6 putaran atau ketika sudah lelah lari sekian belas menit saya istirahat. Ini tips untuk kalian semua calon STANERS. Latihanlah dari sekarang kalau ingin sukses di USM nanti. Latihan ini akan sangat mempengaruhi kemampuan kalian di tahap 2. Ibaratnya gini, untuk apa lolos tahap 1 kalau tahap 2 gagal karena malas berlatih lari?. Makanya, biar perjuanganmu gak sia-sia di tengah jalan mulailah latihan. Gak bakal rugi juga kok kalau kalian latihan. Justru ini mendukung dan menentukan kamu apakah mau LANJUT atau BERHENTI. Karena, latihan ini bisa melatih daya tahan tubuh kamu. Ketika latihan lari kok porsi larimu sudah banyak, pas USM pun bakal terasa ringan. Jangan menyepelekan tes ini ketika kamu merasa bisa TANPA LATIHAN. Di luar sana, ratusan ribu pesaingmu sedang semangat-semangatnya latihan tak peduli ia sudah mampu atau belum. Kalau yang benar-benar sudah mampu saja tetap latihan, apalah dayamu yang sombong dengan kemampuanmu yang gak ada apa-apanya dengan mereka?. Oiya, kalau latihan juga jangan pasang gengsi, nanti malah gak jadi latihan. Ngapain gengsi? Toh orang-orang yang liat kamu biasa aja kok. Saya serius lho ini wkw dua rius malah.
Lanjut yaa.. Pada semester ganjil kelas 12, saya masih agak santai disini. Namun begitu, saya sambil buka-buka buku USM yang saya miliki dan latihan mengerjakan untuk bekal ujian tahap 1. Karena keluarga saat itu tidak mampu membiayai jika saya ikut bimbel khusus masuk PKN STAN, saya pun berusaha sendiri dengan belajar mandiri. Saya punya 4 buku USM. Yang 2 adalah buku USM dari kakak saya (buku USM 2015) dan yang 2 lainnya buku USM 2017. Untuk yang buku USM 2017, saya dapatkan yang pertama dari kakak saya juga (ia membelikan buku itu untuk saya dari Bintaro) pada akhir bulan Desember pas kakak saya pulang liburan semester 3. Sedangkan yang satunya, dikirim oleh kakak-kakak dari Dirjen Bea dan Cukai. Kok bisa dikirimi mereka? Jadi, ada kakak-kakak dari DJBC menawarkan buku USM gratis + free ongkir. Lalu kakak saya mendaftarkan diri untuk dikirim ke rumah Pekalongan untuk saya. Buku USM ini berasal dari bimbel ADZKIA STAN (recommend banget buat kalian karena bagi saya buku ini bagus banget, pembahasannya lengkap, TPA ada cara penghitungannya secara detail dan pembahasan TBInya dijelaskan secara rinci). Dari keempat buku USM ini, saya paling suka yang dari ADZKIA. Buku ini dikirim kayaknya sekitar bulan Januari (saya lupa). Nah, selain 4 buku ini, saya juga belajar TBI dari buku khusus belajar grammar. Saya meminjamnya dari Bu Ayu, tetangga saya yang merupakan guru bahasa inggris di sekolahnya. Buku ini juga yang dipakai kakak saya dulu sewaktu ia akan ikut seleksi. Oke, kelas 12 semester 1 diwarnai belajar untuk UTS, UAS, Try Out UN, latihan lari tiap minggu dengan porsi lari selalu ditambah dan sedikit belajar TPA TBI.
Mulai tahun 2017 yang mrp semester 2, yuhuuuu semester paling seru bagi saya. Di bulan januari, saya sibuk dengan materi UN dan cari info SNMPTN & Bidikmisi. Belajar saya untuk USM masih sama, latihan soal dari file-file yang diberikan kakak saya dan buku USM serta buku grammar. Nah, tips yang kedua nih. Adakan Tryout mandiri (kerjakan sendiri dan koreksi sendiri dengan cara dicocokkan dengan kunci jawaban). Yang masih salah-salah, langsung dicari letak kesalahannya. Kalau saya, selain TO mandiri, saya sering ikut TO Online gratis yang diselenggarakan mas Shodiq. Mas Shodiq ini dengan nama akun Fbnya Boy Farid, waktu itu sering ngadain To Online gratis maupun berbayar dengan menyebarluaskan info lewat Fb. Saya selalu ikutnya yang gratis hehe meski tidak pernah lulus tapi saya pasti selalu mendaftarkan diri ke mas Shodiq untuk mengetahui kemampuan saya. Waktu itu sampe menghabiskan uang puluhan ribu rupiah agar bisa mengerjakan TO di warnet (saya belum punya PC atau laptop sendiri). Lagi-lagi, meski ketika pengumuman saya tetap belum lulus, saya tidak menyerah.
Mulai februari nih. Saya mulai memantau web resmi PKN STAN sesuai amanat kakak saya sambil belajar untuk Tryout UN, US, USBN, dsb. Tak lupa juga buka buku USM. Jreng-jrengggg..... akhir Februari pengumuman pendaftaran PKN STAN keluar. Langsung saya membacanya dengan teliti dan hati-hati agar nantinya tidak terjadi sesuatu yang tidak diharapkan. Prosedur pertama dilakukan dengan pendaftaran online di web Panselnas terlebih dahulu. Tips ketiga nih, kalau nanti pengumuman pendaftaran sudah keluar, ketika mendaftar di web Panselnas, kalian harus bener-bener teliti ya dan cermati baik-baik setiap informasi. Jangan buru-buru trus langsung klik-klik aja, karena misal kalian tidak sabar untuk menunggu Loading dan berasumsi kalau klik-klik saja dapat mempercepat proses, itu SALAH BESAR. Cerita pengalaman dari seseorang, ia tidak membaca teliti prosedur. Jadi gini, kan ada aturan tuh setiap pendaftar PTK hanya boleh melakukan pendaftaran pada satu PTK dan pendaftaran itu dilakukan ketika mendaftar di web Panselnas (yang akan didaftarkan adalah NIK kalian masing-masing). Nah, dia niatnya mau daftar PKN STAN tapi dia iseng buka-buka tuh yang BPS alias untuk pendaftaran STIS bukan PKN STAN yang bagian Kementerian Keuangan. Trus dia nulis tuh NIK disana dan akhirnya ia calon pendaftar STIS bukan PKN STAN karena akun NIK nya tidak bisa didaftarkan lagi di Kemeterian lain. Padahal, ia persiapannya seleksi PKN STAN. Akhirnya tahun 2017 itu, ia gagal mendaftar PKN STAN hanya karena masalah SEPELE. So, nanti pokoknya kalau ada informasi baca dulu ya info itu secermat mungkin. Setelah mendaftar di web panselnas, nanti akan dapat akun dan password dari email yang dikirim panselnas setelah kita melakukan pengisian di web Panselnas itu. Akun ini akan digunakan untuk Log In atau mendaftar di web PTK masing-masing sesuai pendataan di web panselnas. Seperti tadi yang saya bilang, kalau di web panselnas daftar di Kemenkeu, maka akun tsb akan digunakan untuk login di web PKN STAN dll (tenang, di web panselnas juga akan ada keterangan masing-masing kok secara jelas, tinggal kalian membacanya dengan teliti).
Masih paham sampai sini? Hehe. Sewaktu saya daftar di web PKN STAN, tidak langsung berhasil dalam hari itu juga. Ketika itu saya gagal berkali-kali dalam 3 hari. Saya juga mencobanya di tengah malam (dini hari) dan hasilnya pun nihil. Tidak Cuma itu, saya juga sempat dibantu oleh kakak saya namun hasilnya tetap saya. Kok bisa kak? Itu semua disebabkan karena kemungkinan server down. Apa sih server down? Istilahnya gini, ketika ada jalan berukuran lebar 3 meter dan yang sedang ingin melewati jalan tersebut banyak sekali hingga melebihi kapasitas sebenarnya jalan tsb, maka yang terjadi adalah kemacetan panjang. Sama seperti internet, ketika web PKN STAN hanya menyediakan kapasitas akses sebesar misal 3000 orang, dan yang mengangkses ternyata 10ribu orang maka yang terjadi adalah server down. Di bagian ini, kalian harus benar-benar sabar menunggu dan terus mencoba sampai berhasil (walaupun agak kesel kalau gagal terus wkw). Kenapa sih bisa gitu? Ya namanya juga awal-awal pendaftaran, pasti yang akses gak cuma seribu atau duaribuan orang tetapi puluhan ribu pendaftar sedang berlomba-lomba jadi pendaftar teratas. Tips selanjutnya nih buat kalian. Sebenarnya bukan tips sih, tapi sekadar saran dari saya. Nanti lebih baik kalian mendaftar pada tanggal awal-awal pendaftaran. Sedikit pengalaman dari saya nih, pas saya udah berhasil daftar di web PKN STAN dan bisa cetak BPO (Bukti Pendaftaran Online), saya mendapat nomor urut 518 dari sekian pendaftar PKN STAN yang memilih tempat tesnya di Semarang. Dan untuk Semarang, jadwal verifikasi rata-rata 800 orang per hari (jadwalnya berdasarkan nomor urut pendaftaran online tsb). Jadi saya verifikasi berkasnya hari pertama dan mendapat nomor BPU no.25 (nomor ini sekali lagi untuk di Semarang lho ya, aslinya BPU saya 12.03.00025). Untuk pengalaman verifikasi berkasnya sendiri, saya ceritakan di bawah ya. Nah, karena daftarnya di awal-awal pendaftaran, dari setiap tes sampai daftar ulang setelah diterima pun mendapat jatah pada hari pertama. Apa sih untungnya? Salah satunya yaitu ketika pas TKK (tahap 2). Saya dapat hari pertama dan datang sampai di tempat tes pukul 6 pagi lalu dapat antrian no 140 sekian (kalau gak salah nomor 141, saya lupa). Nah pas hari kedua, karena berdasarkan pengalaman peserta yg TKK di hari pertama (semakin besar nomor antrian, maka tes larinya akan semakin siang) ada yang datang pada jam dini hari agar bisa dapat antrian awal. Apalagi ketika hari-hari berikutnya, pada jam 6 pun hampir seluruh peserta sudah ada di tempat tes (kalau di Semarang, setiap 1 hari ada 260an peserta TKK). Paham kan ya? Itulah hikmahnya daftar awal, selain itu juga kalau sudah selesai mendaftar pun ketika mau belajar tidak kepikiran, tinggal nunggu hari H tes aja.
Oke, setelah daftar online di web PKN STAN saya menunggu pengumuman jadwal verifikasi berkas yang dijadwalkan akan keluar pada 17 Maret 2017. Waktu itu, entah keteledoran saya atau gimana, pada tanggal 16 sorenya, saya baru ingat bahwa esoknya akan pengumuman jadwal verif sedangkan saya belum transfer uang untuk biaya pendaftaran yg sebesar 250K itu. Jadi, kejadiannya begini : di daerah saya ada sih Bank Mandiri, tapi saya disarankan untuk transfer uang tsb lewat Bank Mandiri yang ada di kota. Kenapa gitu? Berdasarkan 3 pendaftar sebelumnya (kakak saya sendiri, tetangga, dan kakak kelas saya), kakak kelas saya yang gak lulus seleksi USM karena transfernya di Bank Mandiri yang ada di daerah saya itu sementara kakak saya dan tetangga transfernya di Bank Mandiri kota. Ini sebenarnya alasannya gak nyambung banget karena kalau udah transfer ya pasti ada tanda bukti buat verifikasi dan gak ngaruh ke hasil ujian nantinya meskipun berbeda Bank, tapi intinya itulah alasan kenapa saya harus transfer uangnya di Bank Mandiri yang ada di kota. Nah, pas tanggal 16 sore, saya baru koar-koar deh ke ibu saya dan ibu saya marah karena khawatir aku gagal mendaftar USM. Akhirnya sore itu, nekad berangkat ke kota buat transfer dengan diantar kakak perempuan saya naik bus. Yap, padahal jam sudah jam 4 tapi saya maksa untuk diantar kesana. Dan akhirnya dugaan saya benar, Bank sudah tidak ada orang dan pak satpam bilang bahwa Bank sudah tutup jadi datanglah besok saja, begitu. Dengan sedikit kecewa, saya pulang. Esoknya, sepulang sekolah saya langsung pergi ke kota untuk transfer. Saya yang tadinya tidak berani sendirian naik bus ke kota, akhirnya berani. Di Bank mandiri itu, saya bilang ke pak satpam mau transfer uang untuk pendaftaran STAN. Yeay, pak satpam langsung paham dan cerita kalau sebelumnya juga ada siswa yang transfer juga. Kemudian, pulanglah saya dengan lega dan membawa bukti transfer yang dikasih dari bank. Dan sorenya, keluarlah pengumuman verifikasi berkas tsb. Jadi intinya : gapapa kok transfer terakhiran asal udah daftar aja dan transfernya sebelum jadwal verifikasimu karena waktu di verifikasi ntar dimintain berkas-berkas yang salah satunya yaitu bukti transfer. Jadi gausah panik ya, biar saya aja yang ngerasain kepanikan ini wkw
Verifikasi berkas saya mendapat tanggal 21 maret 2017 atau hari pertama. Waktu itu, saya masih ada USBN. Maka dari itu, saya izin ke sekolah untuk nantinya ikut ujian susulan. Tanggal 20 siang, saya berangkat dari Pekalongan ke Semarang. Saya dijemput kakak sepupu saya mbak Wiwit dan tinggal di rumahnya.  Paginya, saya diantar ke tempat verifikasi berkas yaitu di Gedung Keuangan Negara 1 di jalan pemuda Semarang. Tips lagi buat kalian nih, pas verifikasi berkas, siapkan semua berkas yang ditentukan dan jangan sampai ada yang tertinggal. Jangan lupa bawa lem untuk menempelkan yang perlu ditempel. Perhatikan ketentuannya sebaik mungkin, jangan sampai ada yang kelewatan. Saya waktu itu sampai memfotokopi 2 atau 3 bendel raport plus legalisir dari sekolah untuk cadangan padahal kalau yang dibutuhkan satu ya satu. Nah, selanjutnya, pagi itu setelah open gate kami harus menunjukkan BPO (Bukti Pendaftaran Online) yang belakangnya ada fotokopi identitas rapor berlegalisir dengan satu berkas lain (saya lupa). Lalu, sebelum naik ke lantai 3, kami antri untuk mendapatkan nomor urut dan stempel. Jam sudah menunjukkan jam 8 pagi. Di salah satu ruangan di lantai 3 kami dikumpulkan untuk dicek berkas-berkas kami dan berfoto. Pada hari pertama ini, ada masalah gaes, aplikasi untuk cetak BPU (Bukti Peserta Ujian) sedang error. Maka dari itu kami harus menunggu sekitar 2 jam an untuk dapat mencetak BPU meskipun ada beberapa yang sudah bisa dicetak BPU nya. Pas itu saya beberapa kali maju untuk diperiksa berkasnya tetapi harus duduk kembali karena masalah ke-error-an aplikasi tadi. Ketika menunggu ini, saya berkenalan dengan yang namanya Riska dari SMA 1 Brebes. Kami saling sharing dan ternyata dia ikut bimbel SS. Pas masuk ruangan dan menunggu aja saya udah pesimis banget liat saingan-saingan saya nantinya yang disitu karena mereka terlihat berotak encer. Nah, di sela-sela kegabutan kami, panitia PMB PKN STAN yang bertugas, mengisi waktu untuk berbagi pengalaman beliau-beliau semasa kuliah dan lulus dari STAN. Dari situ, saya mendapat motivasi untuk mempersiapkan tes dengan sungguh-sungguh. Setelah beberapa lama, akhirnya saya maju lagi. Ditanya berkas-berkasnya habis itu cekrek foto trus diprinkan BPUnya. Setelah itu, nempelin foto 4x6 yang saya bawa dari rumah di BPU pake lem yang udah disediakan oleh panitia PMB. Habis itu, ganti ke meja panitia lain lagi untuk meminta tanda tangan beliau. Dannn selesai deh dapet BPU. Jadi gambaran verifikasi itu gini gaes. Kami datang pagi-pagi biar dapat antrian awal. Karena kalau datangnya siang, otomatis cetak BPUnya juga siang. Oiya, ingat ya buat kalian, sekali lagi baca peraturannya. Kalau disuruh pake hitam putih ya pake kostum sesuai ketentuan aja gausah aneh-aneh. Kalau gaboleh pake celana/rok berbahan jeans ya yaudah gausah pakai. Karena kalau melanggar aturan, sama aja menghambat berjalannya seleksi PMB yang sanksinya kalian disuruh pulang ganti baju dulu sesuai ketentuan. Oke, setelah antri seperti yang saya tulis diatas, kami disuruh masuk area GKN untuk antri lagi mendapat nomor urut. Waktu itu saya dapat nomor urut 31 atau 32 gitu (lupa lagi wkwk). Kemudian, kami naik ke lantai 3 karena memang tempat verifnya disediakan di lantai 3 gedung GKN. Lalu duduk manis di bangku-bangku yang udah disediakan. Rupanya panitia juga baru persiapan. Trus setelah jatahnya nomor urut, saya maju ke depan (duduk di bangku di depan panitia pemeriksa berkas sekaligus ada komputernya untuk memfoto saya. Setelah selesai, BPU saya diprintkan lalu diberi petunjuk bagaimana alur setelahnya. Habis itu saya menempelkan foto di meja yang udah disediakan. Lalu saya berjalan ke meja panitia yang akan menandatangani BPU saya. Jadi semuanya ada 3 alur ya. Setiap alur ada beberapa meja, karena kalau meja/panitia di tiap alur Cuma satu-satu akan memakan waktu banyak kan. Setelah itu, done. Saya keluar dari GKN. Saya memberitahu kakak sepupu saya tadi kalau verif saya sudah selesai. Saya belum berani naik gojek/grab karena belum pengalaman dan gatau alamat saudara saya itu. Gak lama kemudian saya dijemput. Siangnya saya langsung pulang ke Pekalongan naik bus coyo yang agennya ada di Krapyak Semarang.

Lanjut ya.. setelah verifikasi berkas, saya punya waktu 1 bulan untuk mematangkan persiapan saya di USM. Tanggal 23 April pun tiba yang merupakan tanggal ujian tahap 1 (tanggal 23 ini hari minggu ya gaes). Waktu itu sudah selesai UNBK ya. UNBK dilaksanakan kalau gak salah tanggal 10-13 April 2017. Nah, saya mendapat tempat ujian di UPGRIS (Universitas PGRI Semarang) sesuai BPU saya. Saya ke semarang naik kereta tanggal 21 April. Ada waktu 1 hari untuk persiapan mental saya. Minggu dini hari, saya seperti biasa saya sholat tahajud untuk meminta kemudahan dan kelancaran dalam mengerjakan ujian. Habis itu saya review materi TBI. Paginya, saya berangkat pagi-pagi diantar keluarga kakak sepupu saya dari Banyumanik Semarang ke UPGRIS. Ketentuan mulai mengerjakannya jam 08.00 untuk WIB dan disarankan untuk datang 1 jam sebelum ujian dimulai. Dari Banyumanik, saya berangkat jam 6 lebih 15 menit. Tiba di UPGRIS hampir jam 07.00. Oiya, sebelumnya kami peserta USM disuruh survei tempat dan ruangan ujian yang akan kami tempati. Ini sebenarnya gak wajib sih tapi biar hafal nantinya di ruang mana kan jadi tau kalau udah survei. Namun karena saya udah di Banyumanik dan mbak Wiwit masuk kerja dan pulangnya sore, akhirnya mbak Wiwit yang berinisiatif untuk survei tempat & ruang ujian saya. Kenapa gitu? Jadi gini gaes, Banyumanik itu ada di daerah perbukitan di Semarang. Dan mbak Wiwit jadi dosen di STIE Widya Manggala yang tempatnya di wilayah bawah. Ada bu dhe yang rumahnya ada di daerah bawah, tapi karena rumahnya kecil, saya gak bisa tidur disana. Makanya saya tinggalnya di Banyumanik. Kali ini, saya di Banyumanik bareng kakak sepupu saya mas Titis dari Jepara. Dia di sini karena akan mendaftar TNI. Pas verif dulu saya sendirian di H-1nya. Kalau saya sendiri yang survei, mbak Wiwir akan bolak-balik ke Banyumanik jemput saya lalu balik lagi ke rumah. Nah biar efektif, sabtu sore itu mbak Wiwit yang survei ke UPGRIS lalu pap dimana ruang saya. Paham kan ya? Hehehe... oke, lanjut cerita pas saya udah di UPGRIS minggu pagi itu. Sampai di UPGRIS, di gerbang ada yang menawarkan papan ujian dan kondisinya ramai sekali karena banyak orangtua yang mengantar putra-putrinya ikut seleksi USM. Jadi di semarang itu USM tahap 1 nya gak cuma di UPGRIS, ada yang di UMS, dan ada yang di UDINUS. Ruang ujian saya yaitu di ruang 2 yang ada di lantai 4. Pas di lantai 2, saya dan mbak Wiwit di hadang panitia agar saya berjalan sendiri ke ruang saya (yang mengantar gaboleh naik). Oke gapapa, saya langsung salim sama mbak Wiwit dan minta doa restu dari beliau lalu berjalan ke tangga. Di tangga, saya bertanya ke salah satu peserta USM juga yang kebetulan juga mendapat ruang ujian di lantai 4. Setelah itu, saya mencari ruangan yang bertulisan R-002 lalu duduk di depan ruangan tsb. Disitu sudah banyak peserta yang hadir tapi saya sendirian duduk disana karena gak kenal sama mereka dan gak berani berkenalan :’(. It’s okay. Ketika itu juga, rasa pesimis dan ketegangan saya semakin besar untuk bisa lolos tahap 1 karena melihat mereka yang terlihat agresif (pinter gitu) apalagi ketika mereka bareng-bareng buka buku usm. Dan saya ikutan buka buku usm saya sendiri. Menurut pengalaman kak Misbakhul Ulum (D1 pajak 2016 BDK Pontianak) yang menulis pengalaman seperti ini di blognya, dia ngasih tips buat gak belajar pas mau ujian, karena akan menghilangkan konsentrasi mengerjakan nantinya pas ujian. Kalau bagi saya sih fine fine aja. Tergantung masing-masing orang. Jam setengah 8an lebih kami masuk ruang ujian. Di dalam ruangan pun ternyata daritadi sudah ada pengawas ruangannya. Di dalam, rasanya seperti lama sekali. Tidak dimulai-mulai ujiannya padahal di ketentuan dimulai jam 08.00. Segala macam hp disuruh dimasukkan ke tas dalam kondisi nonaktif agar tidak mengganggu proses berjalannya ujian. Yang ada hanya pensil 2B komputer, papan ujian, bolpen, penghapus karet, dan penggaris. Karena menunggu lama, rasa deg-degan saya dan ketegangan saya semakin tinggi takut tidak bisa mengerjakan. Di ruang itu, ada yang kepanasan dan berkeringat karena kena sinar matahari padahal AC nyala. Tempatnya nyaman. Berbeda dengan cerita teman sekelas saya yang dapat tempat ujian di UMS. Katanya tempatnya di outdoor seperti lapangan yang panas sekali. Itulah kenapa saya menyarankan untuk daftar di awal-awal buat kalian, sedangkan mereka daftar di akhir-akhir. Di sela-sela menunggu itu, pengawas membacakan tata tertib dan berusaha menenangkan kami agar tidak terlalu tegang. Cukup lama gaes rasanya menunggu waktu itu. Bahkan saya merasa mulai ujian kayaknya jam 09.00. Ketika dimulai, saya berusaha fokus mengerjakan. Seperti pas TO, saya mengerjakan dari yang paling mudah. Oiya, pas pengisian identitas maupun nomor seri soal jangan sampai salah karena kesalahan sedikit saja akan menjadikan lembar jawab TIDAK BISA DIKOREKSI. Setelah waktu TPA habis, pengawas membagikan soal TBI lalu menyuruh peserta meletakkan soal TPA di bawah karena memang setelah waktu TPA habis tidak boleh mengerjakan TPA lagi pada waktu TBI. Pas ujian, ada beberapa pensil peserta jatuh karena tegang atau kenapa termasuk saya (kalau saya mah kesenggol tangan saya yg tidak disengaja). Oke, setelah ada bel yang menandakan waktu pengerjaan TBI telah habis, kami meninggalkan ruang ujian. Dari TPA dan TBI saya kasih tips and trik nih. Untuk pengerjaan TPA, tentukan bagian soal yang mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu sesuai kemampuan kalian atau berdasarkan hasil TO kalian. Kalau saya nih ya, untuk TPA saya awali dengan bagian soal yang awal-awal seperti arti kata, sinonim, antonim, analogi sebagai pemanasan (saya kerjakan sepengetahuan saya aja, kalau gak tau arti katanya ya saya kosongkan). Habis itu langsung loncat mengerjakan yang bagian premis/kesimpulan pernyataan. Dilanjut gambar yang bagian akhir lalu deret bilangan/huruf. Setelah itu ke matdas atau matematika dasar. Saya benar-benar teliti agar tak ada yang salah, jikalau ada yg salah ya setidaknya sedikit. Setelah matdas, saya mengerjakan matematika soal cerita sampai waktunya habis. Patokan saya 2 menit maksimal untuk tiap soal. Kalau saya menghabiskan waktu lebih dari 2 menit pada satu soal, saya akan tinggalkan soal tsb. Jadi, untuk yang soal paragraf dan logika posisi TIDAK saya kerjakan karena saya minim kemampuan di bagian itu sekaligus saya merasa akan menghabiskan waktu lama dan tidak menjamin benarnya jawaban. Nah, dari pekerjaan saya tsb, saya kurang lebih mengerjakan sekitar 70an lebih soal TPA. Untuk yang TBI, saya mengerjakan urut sesuai soal, tidak seperti TPA. Hanya saja, no 161-180 (20 soal terakhir yang merupakan soal reading comprehension) saya blokkan pada opsi B. Kenapa begitu? Ya saya tau diri bahwasanya saya kurang pandai di soal-soal bacaan apalagi Bahasa Inggris. Tapi ada 1 atau 2 soal diantara 161-180 itu saya kerjakan sesuai “perkiraan” saya. Jangan ditiru yaa. Kalau kalian mampu mengerjakan, kenapa gak mengerjakan supaya dapat skor maksimal? Nah, kenapa kok pilihnya opsi B? Ini sebenarnya bebas sih mau pilih A, B, C, atau D. Alasan saya pilih B, karena kakak saya juga dulunya pas USM 2015 itu melakukan hal yang sama dan alhamdulillah bisa lolos (ngeblok jawaban no 161-180 di opsi B semua) sehingga saya termotivasi oleh kakak saya itu hehe. Untuk TBI ini, saya mengerjakan 59 soal dari 60 soal. Lha kok 59 kak? Yups, 1 soal diantara no 121-160 itu belum sempat saya jawab karena “ragu-ragu” dengan jawaban di pikiran saya wkw daripada nantinya salah kan lebih baik saya kosongkan.
Keluar dari ruangan sekitar jam 11an, saya merasa menyesal. Bahkan sangat menyesal. Hati saya ingin berontak dan marah kepada diri saya sendiri. Kenapa? Karena setelah keluar dari ruangan itu saya merasa mengerjakan kurang maksimal. Waktu itu saya berkata dalam hati kepada diri saya, “kenapa kamu cuma mengerjakan segitu aja? Dasar payah. Coba ingat-ingat, berapa lama waktu yang kamu sia-siakan hanya untuk senang-senang? Kenapa belajarmu gak kamu maksimalkan? Ya Allah, ampuni hamba ya Allah karena telah menyia-nyiakan  waktu yang Engkau berikan kepada hamba. Hamba sangat menyesal ya Allah.” Ketika itu juga saya menangis lalu membuka hp saya. Ternyata ada panggilan tak terjawab dan sms dari kakak saya “wis rampung durung?” (sudah selesai belum?). lalu saya menelfon balik. “mas, aku wis rampung iki. Aku ngerjakkene sitik tok.” sambil menangis. (mas, saya sudah selesai ini. Saya mengerjakan soal sedikit doang). Oke, disitu kakak saya bertanya berapa jumlah soal yang saya kerjakan masing-masing TPA dan TBI. Kemudian ia berkata, “50 soal dari 70an soal yang kamu kerjakan kira-kira bener semua gak? Kalau bener ya insyaAllah lolos. Berdoa saja ya”. Saya sedikit lega karena saya merasa 50 soal TPA itu benar. Tapi, saya tetap saja pesimis. Jam 12 saya dijemput mbak Wiwit lalu jam 2 siang saya diantar ke agen bus Coyo seperti pas verifikasi berkas waktu itu. Di dalam bus, saya tak henti-hentinya menangis. Memikirkan bagaimana jika saya tidak lolos tes padahal sebenarnya kalau saya belajar maksimal saya pasti bisa mengerjakan soal-soal tadi dengan mudah. “ya Allah ibu, maafkan putrimu yang pemalas ini”. Sampai di rumah pas, saya langsung mencari ibu lalu memeluk ibu saya sebagai penyesalan saya karena telah mengecewakannya.  Saya mencium kakinya sambil menangis dan meminta maaf kepada beliau. Sampai saat ini, detik ini, bahkan ketika saya mengetik tulisan ini, saya masih benar-benar ingat dan menyimpan bagaimana perasaan saya saat itu. Setelah itu, ibu menenangkan saya, “sudah nduk, kita berdoa saja semoga nantinya diberi kelacaran dan kamu bisa lolos ke tahap 2”. “bu, gimana kalau saya tidak lolos? Saya gak yakin bisa lolos.” Ibu saya pun tak bisa menyembunyikan perasaannya juga. Beliau ikut menangis. Setelah itu berkata, “sudah ndakpapa. Yang penting sudah berusaha. Rezeki sudah diatur sama Allah. Kita tinggal berdoa saja nduk. Sekarang mandi dulu sana dan sholat.” Sore itu, setelah sholat, saya berdoa agar bisa lulus tahap 1 sekaligus bernadzar bahwasanya jika saya nanti lulus tahap 1 USM PKN STAN, saya akan memastikan lolos tahap 2 sebagai bukti atas usaha saya selama ini yang lari tiap minggu dan tiap hari setelah UNBK.
Tanggal 26 April. Hari ini merupakan pengumuman SNMPTN 2017. Siang itu saya sedang menyetrika baju. Jam menunjukkan pukul 2 siang. Ayah saya yang sejak tadi di samping saya dari saya mulai menyetrika meminta saya membuka web SNMPTN. Tapi saya mengelak, “pasti belum pak. Kan tadi pagi sudah dicek. Mungkin keluarnya maghrib nanti”. “coba cek lagi sekarang, setrikanya di min dulu biar gak panas, siapa tau sudah keluar pengumumannya.” Akhirnya saya menuruti permintaan ayah saya. Dan benar saja, pengumuman kelulusan SNMPTN 2017 telah keluar. Saya pilih yang web undip sesuai feeling saya saat itu untuk ngecek nomor pendaftaran SNM saya. Saya segera mengisi nomor pendaftaran SNM dan tanggal lahir. Setelah itu, saya meminta ayah saya klik tulisan “lihat hasil seleksi”. Beberapa detik kemudian, muncul halaman yang kami inginkan. Disitu tertulis nama saya, asal sekolah saya, dan nomor pendaftaran SNM saya. Bawahnya ada tulisan “Selamat, Anda dinyatakan lolos seleksi SNMPTN 2017 pada : .......” masyaAllah.. saya menangis lalu memeluk ayah saya. Saat itu ibu saya sedang tidak berada di rumah. “bapak, aku lolos pak, aku lolos”. “ya Allah, alhamdulillah, kalau seperti ini bapak sudah lega, kamu sudah dapat kampus dan bisa membuktikan bahwa pendaftar bidikmisi bisa lolos SNM”. Ini adalah cita-cita saya sebenarnya. Ini juga merupakan pilihan pertama saya di SNM. Namun, Allah berkehendak lain. Saya melanjutkankuliah di PKN STAN. Waktu itu, saya sempat disurvei kakak mahasiswa dari UNNES perihal bidikmisi, lalu saya juga sempat daftar ulang dan tes kesehatan ke UNNES. (sekali lagi, ini bukan untuk riya atau menyombongkan diri. Saya ingin memotivasi kalian dek adek  untuk terus berusaha dan berdoa. Setlah itu tinggalah kita tawakkal kepada Allah).
 



Tanggal 1 Mei, ini tanggal pengumuman SPAN-PTKIN. Saya juga lolos seleksinya. Namun, karena sudah diterima SNM, saya kurang menampakkan bahagia saya. Tetapi saya tetap bersyukur dan yakin bahwa Allah sayang kepada semua makhlukNya.
 

Kenapa saya pilih UIN Walisongo? Karena agar saya kuliah di luar dan dekat dengan saudara di Semarang. Kenapa pilih akuntansi syariah? Karena saya berpikir waktu itu seandainya saya tidak lolos SNMPTN dan USM PKN STAN, setidaknya ketika saya lulus SPAN-PTKIN ini, saya bisa belajar akuntansi terlebih dahulu untuk bekal di PKN STAN pada tahun berikutnya.
Selanjutnya, tanggal 2 April merupakan tanggal pengumuman kelulusan sekolah (hasil UN). Alhamdulillah saya lulus namun waktu itu pengumuman nilainya belum keluar. Baru keluar ketika tanggal 6 April. Dan alhamdulillah, nilai saya merupakan nilai tertinggi tingkat sekolah.
Lanjut ya, tanggal 3 April. Ini tanggal pengumuman tahap 1 USM PKN STAN. Alhamdulillah nama saya tercantum di salah satu peserta lolos tahap 1 Semarang dari 1839 peserta.
 

.
.
.
.
ceritanya lanjut nanti yaaa, maafkan saya yang tidak menepati janji ini :" karena tugas kuliah dan kemageran saya yang membuat amanah ini tertunda :'

22 Februari 2018
Bintaro, Tangerang Selatan
Mahasiswa PKN STAN